Rabu, 20 Oktober 2010

The Power of Possitive Feeling

The Power of Positive Feeling
Selasa, 19/10/10 23:48 WIB
Alhamdulillah saya masih belum tidur jam segini, dahulu saya pukul 21:00 pun sudah pasti sedang pulas menggandeng bantal tak bisa diganggu gugat. Kini insyaallah saya akan mencoba konsisten jika memang ada amanah, seperti besok Rabu ada UTS Kinematika dan Dinamika, lalu ada presentasi Praktikum SSM, ada Praktikum Gambar Mesin Manual, Urusan akademik KM ITB yang belum selesai juga konsepnya, belum lagi hearing kader -_-“, maka seharusnya saya akan kreatif dan berusaha lebih keras, karena dengan keterbatasan yang ada, saya dituntut untuk memenuhi hasil yang maksimal. Woow.
The Power of Positive Fealing, serasa pernah mendengar ya? Tapi agaknya aneh bukan? Nah, yang anda dengar pasti Positive thingking.
Jadi begini,
Ketika kita melihat orang sukses, yang dapat dilihat oleh mata kita adalah apa yang kasat mata, misalnya orang itu kaya, maka secara kasat mata kita tahu bahwa nasib kayanya tersebut bukan serta merta datang, akan tetapi berasal dari karakter yang ia bangun sehingga membuat ia bisa menjadi sukses seperti sekarang ini. Karakter orang sukses tentu berbeda dengan orang yang belum sukses, misalnya saja orang sukses selalu melihat sisi positif tiap masalah dan selalu melihat ada jalan keluar dari tiap masalah. Atau dimana kebanyakan orang sukses mempunyai karakter selalu bangun lebih pagi dari orang lain, tidak seperti orang malas yang bangun siang. Itu semua dibedakan oleh apa yang disebut dengan karakter.
Dan orang yang memiliki karakter kuat untuk sukses, sungguh tak lain dimulai dari kebiasaan yang bagus dan kuat untuk sukses pula. Dan kebiasaan itu tidak dapat diciptakan begitu saja, tetapi kebiasaan merupakan akumulasi dari tindakan yang entah kita suka atau tidak, kita harus mengulanginya terus menerus.
Hingga jika boleh saya ringkas jadi begini:
Tindakanberulanglahir kebiasaankebiasaan tersebut menjadi karakter karakter tersebut yang akan membuat dia sukses/gagal  Nasib
Nah, apa yang saya sebutkan barusan adalah apa yang tampak oleh mata kita.
Ada hal lain yang lebih dasar lagi yang menentukan nasib kita,namun lebih tidak tampak di mata telanjang.
Usut punya usut ternyata si tindakan kita itu dimulai dengan pikiran. Wajarlah, semua orang pun mengetahuinya. Namun lebih mendasar lagi ada yang mengawali pikiran itu, yakni hati, atau perasaan kita sendiri. Ketika hati kita sedang merasa positif, maka sungguh pikiran kita pun akan turut positif pula. Lalu pikiran tersebut menggerakkan tindakkan, tindakan yang diulang akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan itu menjadi karakter, maka karekter yang akan menentukan nasib kita.
Jadi sungguh, awali dengan hati yang baik, niatkan semua karena Allah, dan percayalah bahwa segala hal yang diniati karena Allah maka hasilnya akan baik.
Seperti halnya dalam mencari rizki, kita memang harus bekerja keras, berdoa, lalu biarkan Allah yang akan menentukan hasilnya. Jangan pernah berburuk sangka dengan Allah. Tipsnya:
Rejeki itu yang mengalir, bukan kita yang mendatangkan, kita berusaha, jika itu memang rejeki kita, ya rejeki tersebut tidak akan kemana-mana. Namun jika kita belum mendapatkan rejeki tersebut, maka hati kita akan tenang karena merasa bahwa rejeki itu bukan Allah tentukan untuk kita dan Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita.
Uang itu bukan segalanya, tetapi gunakan uang itu sebagai ladang untuk mendatangkan manfaat bagi orang lain, sedekah, membangun panti asuhan, membangun sekolah, membuat masjid. Insyaallah jika semua diniatkan karena Allah, maka uang akan menjadi berkah, bukan musibah.
Berbagilah. Sering kita merasa bahwa belum saatnya kita berbagi karena kita masih miskin. Sungguh ini pikiran yang sangat salah. Karena Allah sudah berjanji bahwa sebaik-baik perdagangan adalah dengan Allah. Allah akan melipat gandakan apa yang kita sodaqohkan di jalan-Nya. Bukan dua kali Allah melipatgandakan, tetapi bisa sepuluh kali, atau bahkan tujuh ratus kali. Dan sungguh Allah tidak meningkari janjinya. Dan berbagi ini merupakan wujud syukur kita kepada Allah, “ Dan barang siapa yang bersyukur, maka sunggguh akan aku tambahkan nikmat-Ku, dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya adzab-Ku amatlah pedih”
Bersambung..

Jumat, 01 Oktober 2010

Hari yang hektik, semoga bermanfaat

Aku berlindung darti godaan setan yang terkutuk

Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang

Aku hanya mencoba menumpahkan isi kepalaku yang nantinya pasti akan menguap kulupakan. Semoga tulisan ini merupakan wahanaku untuk belajar. Masih cupu awak ini..

Jumat, 01-10-10

Hari yang sangat padat,

ku tulis tulisan ini pukul 04:20 WIB Sabtu 02-10-10 setelah ketiduran yang seharusnya ku tulis tadi malam pukul 23:00. Aku tidur di himpunan, ya himpunanku HMM(Himpunan Mahasiswa Mesin) ITB.

Kemarin adalah hari yang sangat hektik, tanpa kenal lelah:

mulai dari pagi baru bangun jam setengah 5 lebih 10 , aku telat solat subuh berjama’ah di masjid karena memang tadi malem juga pulang terlalu larut setelah mengurusi tutorial fisika yang seharusnya untuk 2009 jadi untuk 2010 karena 2009nya tidak datang di CC barat. Saking ngantuknya, setelah solat aku pun tidur lagi, bangun jam 6, mandi jam setengah 7 setelah antri,, baru setelah itu berangkat membonceng dicky bertiga denga Eky..

Sampailah di kampus tercinta Institut Terbaik Bangsa (katanya), lalu aku segera ke kelas dan dosen belum datang dan teman-teman termasuk aku saling bertanya “sudah mengerjakan PR Mekflu Pak Priyono?”, semua berkata belum, kecuali beberapa orang. Lalu ketika aku tahu bahwa PR hanya 1 lembar kusegerakan meminjam dan kutulis di selelmbar kertas A4 meminta Mukti A bersama Dhani,. Aya, Jussac, dam Izhar.

Segera kutulis PR di 4102, lalu Pak Pri datang, segera kami pindah ke dalam 4101 dan meneruskan pekerjaan PR (ga pantas menurut saya disebut PR kalau dikerjakannya di kelas gini, mungkin lebih pas disebut PK atau Pekerjaan Kampus ya.. haha).

Pelajaran Mekanika Fluida II Pak Pri dimulai jam 7 dan selesai jam 9, langsung dilanjutkan dengan kindin jam 9 sampai jam 11, disitu aku tak terlalu fokus pada materi yang diajarkan karena sedang sibuk mengurus forsil akademik yang sorenya akan diadakan. Aku menghubungi Chika Maidiana Putri (MA 09) sebagai sekretarisku, dan Ahmad Haris Muhtar (FI 09) sebagai stafku yang membatuku dalam mengurusi fosil ini.

Detik demi detik berlalu di kelas ini, aku tek mencatat, dan setengah memperhatikan setengah smsan, aku meminta Chika dan Haris untuk berkumpul di kanin GKU barat pukul 11:00, saat itu pukul 9 kalau ga salah. Dan tahukah anda bahwa ternyata setengah 11 ada kuis? wahaha, untung di depanku ada Tridan sehingga aku bisa bertanya padanya mengenai langkah-langkah untuk mengerjakan soal kuis tersebut yang memang bentuknya adalah diskusi.

Yang jadi persoalan bukan soal kuisnya namun janji jam11nya di kantin GKU barat, sedangkan aku berada di lantai 4 gedung mesin. karena jam 11 kuis baru selesai setengahnya, maka aku turun berlari mencari haris dan chika, segera kukomando pembagian tugas persiapan forsil karena aku sendiri tidak bisa membantu menyiapkan karena ada kuliah inventor(eh ternyata ga jadi dan jadinya ngerjai Tutorial MKM) tepat sampai jam 4 kurang aku sudah di perpus atas untuk mnyerahka ntugas tutorial MKM itu. Lalu aku segera menuju ke Sekre KM untuk Forsil akademik dengan semua himpunan.

Forsilpun dimulai, meski tidak dengan semua stafku, hanya Haris, Akbar, dan Chika, Forsil hanya dihadiri 10 himpunan, ngenes jiddan T_T, mungkin publikasinya yang kurang benera atau gimana saya tidak tahu.

Selesai forsil pukul 17:20, seteklah itu kita masih di Sekre KM untuk ngobrolin Akademik dengan orang-orang yang ada, Chika, Catur, Akbar, dan Haris, tak lupa aku buka sisa keripik tutorial tadi malam untuk menghangatkan suasana. Lalu tiba-tiba dapat tawaran makan-makan dari Cus, aku sih mau saja, tapi Haris dan Akbar tidak bisa, hanya Cika yang masih setengah-setengah, lalu aku lobby dan akhirnya mau.

Setelah tiba waktu magrib kami solat, aku ke himpuanan ambil sandal dan meletakkan tas. setelah itu bertemu Mirjun di LFM. Dan ke CC untuk bersiap makan-makan, lalu Chika memaksaku untuk mengijinkan dia pulang, akhirnya kuijinkan dan ternya ga jadi makan-makan. Tapi jadinya nonton ndi Ciwalk, segera saja, aku, Catur, Bina PL 09, Dhana, Iqbal menuju tempat makan di Balkubur, bersama Icha, namun Icha tidak ikut makan tapi langsung pulang.

Selesai makan kami segera menuju Ciwalk dengan berlari dsmpsiu di Ciwalk kita hanya telat 5 menit, segera bertemu Cus IF 06 dkk untuk segera bertemu dengan teman2 yang ldan kami pun segera masuk menonton LEGEND OF GUARDIANS: THE OWLS OF GA’HOOLE (GUAR) yang kalo dibecandan adi “The Guardian of Gahol” Gahol Pisan maneh klah, haha” selesai pulang, gitu aja.. haha


Ya itu kronologis yang kujalani dengan tergesa-gesa, lalu dengan ilmu seadanya aku mencoba mengambil pelajaran hari ini:

tak apa waktu berjalan serasa begitu singkat, namun yang penting produktif, dibanding terasa lama , tapi tak menghasilkan apa-apa.

Susahnya menjaga intregitas (sebenarnya apa sih arti kata “integritas”? beberapa orang aku Tanya dan kebanyak mereka menjawab ga tahu, atau -contoh- atau ya intinya aku belum mendapat jawaban sebenarnya apa arti kat integritas, apakah hanya sekedar satunya kata dan perbuatan? atau lebih dari itu? Mengapa orang-orang selalu berkata:mana integritas kamu? pemimpin rapat masak dating telat? bias juga artinya tanggung jawab, entah apapun itu artinya, aku masih mencari apa makna di balik kata INTEGRITAS)

PR kok terlalu jarang yang dikerjakan sendiri, kebanyakan dikerjakan di kampus, analisis: terlalau sibuk organisasi, managemen waktunya mana nih?

Aku teringat sekali nasehat teman baikku, akhyar “perhatikan juga akademik maneh, jangan keasyikan organisasi, maneh jadi lupa akademik maneh”, terima kasih teman, telah menyadarkan.

lalu aku sadar betapa ketika kita tidak dekat dengan Allah, maka apa yang kita lakukan tak akan membuahkan kebaikan, dan benar sekali, hari itu aku tak tenang, seharian aku tak memegang al-qur’an, astagifirullah..

Pengikut